aku menjamah tubuh mu yang melekuk lembut
yang lembut gemulai
dan melentik bagai se garis bulan sabit
aku mencumbu keningmu bagai mahkota mawar yang memekar
kau meliat bagai belut yng menggelepar
ah kamu senyum mu setipis irisan jeruk purut purut
kamu mengantarkanku ke alam keabadian
dimana seolah olah kesedihan dan kesenangan menjelma tak bernama
kamu...
kulit mu bagai padi yang menguning, aku ikin memanennya dan mencicipi beras desa mu yang harum
gigi mu se bersih melati di pingggir kuburan kampung
rambut mu terurai bagai sungai yang mengalir pelan melewati belik-belik dusun
dingin, pelan tapi menyegarkan..
aku benar-benar jatuh cinta
untuk yang terakhir kalo..