HTML tutorial
varihsovy.com
  • About
  • Get inspired
    • Traveling
    • Culinary
    • Fun
    • Film
  • Mine !
    • Family
    • Opinion
    • Books
    • The Spirit
  • Contact Us
    Instagram Twitter Google+ Facebook Linkedin
    close

nelayan-nelayan kecil

kepedihan akan leleh jua, ini kata leluhur-leluhur kita, maka obatnya adalah waktu, demikian para bijak memandangnya, kegelisahan akan menghilang demikian para pencari nyatakan pengalamannya, kebimbangan akan lebur menjadi kepastian, kata ilmuwan di tungku laboratorium, ketidak pastian menjadi pasti kata kaum beriman, kecemburuan dan dendam menjadi kerinduan dan rasa sayang kata pencinta.

milikilah diri mu sebelum digoyahkan oleh ombak hidup yang menggelegar seruak, nun seringkali ombaknya sbenarnya bisa terlewat, kata nelayan kecil, semua yang kita lakukan hanyak untuk memcari ikan untuk kekasih yang menunggu di sebrang sana, dimana pulau-pulau nyiur melambai harus kita tinggalkan untuk sementara tapi seseringnya.

obata dari rasa sakit dan kekurangan adalah cinta dan rasa syukur, semua tentang dunia ini anya rangkaian ion yang berputar-putar pada kutubnya, didalamnya hanya energi purba yang dibakar oleh cinta, demikian para nabi berpesan, dunia laksana debu namun cinta sejatimu terkadang tergabai pada cintamu yang 'sempurna' pada dunia, obat itu adalah rasa cinta yang menahan layar-layar kita untuk tetap berkibar-kibar melampui lautan. Kita sudah pasti bukan orang negeri ini bila tidak berani menjangkau lautan lepas, kehausan adalah cinta yang terungkap namun tercampakkan, jangan sedih dikala kesendirian membuat mu terluka, perih itu indah kata orang-orang suci brahmana.

kedukaan adalah bagian dari hidup ini, penderitaan itu hadir untuk dijalani sebagai titisan karma atas cinta, lepas dari asal-Nya adalah penderitaan, tapi Ia telah menghendaki demikian, menikmati tarian malam, bersendawa dengn keadaan dan memutar ulang sejarah duka hanya akan mengobati luka sesaat, bawalah puisi cinta, dia hanya menyegarkan sekecap saja, tapi lakukan selayaknya manusia yang dikaruniakan padanya hati-akal, tangan dan kakinya, kedukaan itu adalah teman para jiwa, di sanalah kehambaan mengisi hingga di kedalaman nukleus. duka itulah kesembuhan yang tidak pernah membawa pada prahara tanpa akhir. yang membawa keberuntunan itu adalah angan-angan mu tentang cerita dunia yang semu, demikian pesan para nabi.

lalu dudukkanlah yang terkasih tepan diatas singgasana mu, berdirilah sebagai bentuk penghambaan, seperti kamu menghamba pada cita-cita usang tentang dunia yng hiruk pikuk tapi melempem tanpa cinta, bawakan untuknya sekendi air suci, dan hidangkan padanya segelas air yang bening, semua kekasih itu dalam hatinya selalu haus, suapkanlah air minum nya pada bibir nya yang merah delima, kedahagaan adalah sumber dari cinta, kekosongan adalah sumber dari segala isi, penuhilah dengan gelora asmara..

seperti menggenggam setangkai mawar berduri, banyak yang memuja kelopaknya saja, sedikit yang memperhatikan tangkai yang berduri, akankah kembang saja cukup untuk untuk memperindah pot bunga di ruang tamu, itu hanya bagai bunga yang ditabur dalam gundukan pusara yang masih segar, coba peganglah tangkai duri itu barang stengah hari, akan tetap hijau, tapi kelopak mawar terkadang rubuh diterpa angin dan kegalangn waktu. yang indah itu ada dalam kesatuannya, dan yang paling indah adalah saat kamu menanam tangkai itu kembali, selama dia masih tumbuh, maka cinta mu akan memekar lebih lama walau harus menunggu musim berbunga.

jangan sakiti hatimu saat kamu goyah, semua yang kita lalui sebagai anak cucu adam adalah indah, mimpi kita pada dunia ini ala kadarnya saja, semua orang bijak berkata demikian, di timur dan di barat, luangkan waktu untuk menghirup udara sekenyangnya, menikmati air putih selega mungkin, bercanda dengan kawan-kawan seperjalanan, berbagi setulusnya dengn yang membutuhkan, syukur itu adalah pekerjaan kita yang sungguh-sungguh, menikmati segala keadaan dengan berlapang, dan menggapai masa depan dengan semangat untuk memperbaiki nasib, karena kita adalah nelayan-nelayan kecil yang melepas sauh, dan menembus ombak, kita menangkap ikan, dan melanjutkan cinta, berbagi malam dengan yang kita kasihi, keluarga kita, tetangga kita, negeri ini dan kehambaan kita pada lelhur dan asal usul hakiki kita..

cintailah cinta
Labels: cinta
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Footer