HTML tutorial
varihsovy.com
  • About
  • Get inspired
    • Traveling
    • Culinary
    • Fun
    • Film
  • Mine !
    • Family
    • Opinion
    • Books
    • The Spirit
  • Contact Us
    Instagram Twitter Google+ Facebook Linkedin
    close

KALAM 1


Ada jiwa
pada setiap kehampaan yang kau minta
desir angin yang dulu menghelai lalu mencekik sampe tiarap
bisikanmu lalu jadi menderu seperti mesin kereta api
senyum mu sepertinya selalu menyembunyikan maksud

Begitulah aku terperosok dari cinta menjadi benci
bayang bayang tubuhmu menghambar dalam rerintih pagi...

Kita memang harus seperti ini..
belajar untuk selalu bangkit setiap terjatuh
karenanya kita berkali-kali terjatuh..
saat surut dan semua seperti menjauh
atau saat kala itu pasang semua berharap mendekat....

Tapi semua sekarang telah jauh....
segala yang telah menepi di cakrawala
dan juga dirimu yang sengaja angkuh
lalu menghilang seperti Isa dikejar-kejar tentara Roma
aku tetaplah Adam yang dengan sabar  terus mencari kekasihnya
terpisah benuoa

Begitulah aku menjadi terasing dan mengasing..
burung-burung capar yang berkeok-keok di tepian hanyalah pendar dalam gelap
hati ini laksana terpenjara dalam gua kepurbaan
hanya mimpi-mimpi malam yang mampu menghibur
dan menari bersama angan-angan yang semakin busuk

Kereta itu telah memisahkan kita
aku hanya bisa berlari tapi tak mungkin bisa mengejar
menyambut asap lokomotif bertumpahan dimuka ku
kau hanya meninggalkan erangan mesin yang menyanyat.

Cinta tidak pernah pergi ke mana-mana
kalau datangnya dari hati, kepana lagi dia akan pulang bersemayam
tidak ada yang bisa mencari cinta..
ia ada di hati ini, di ketalaman tubuh yang membusuk dan menua
yang memelihara hanyalah seandainya bisa setia

setia....

kemerlap mentari telah menghapus bayang-bayang
terbit dan terbenan tidak mungkin akan sisakan torehan
luka telah pergi dan mengering
dan aku telah mengawali sebuah pembebasan...
terkutuklah seperti aku, lelaki yang hanya terbuai dengan mimpi duniawi...
*
Maukah seseorang membantuku agar aku bisa membantu yang lain
aku adalah keledai yang terjebak di tengah lautan kuda
betapa menderitanya diriku yang merasa paling uzur dan buruk rupa
ajari aku cara berlari mendobrak kandangku yang seharusnya telah rapuh

Nabi-nabi itu telah mengajarkan tapi  mereka hanya terjatuh menjadi dongeng
pahlawan-pahlawan kita tau bagaimana cara menghadapi kehancuran
alahkah banyak pertanda agar aku keluar dari kepedihan
toh kepedihan adalah masalah hati, dan hati diciptakan oleh diri

Maka ketika cacar cacar itu telah tersembuhkan oleh waktu
ajaklah dunia mengajari mu sesuatu
agar aku bisa lebih banyak belajar
dari mereka yang telah menahan penderitaan
mereka yang terhibur atas segala penderitaan
dan mereka yang telah melawan penderitaan dengan gagaj berani..

telah disudahi luka luka karena dirimu
dan aku telah ikhlaskan semua terkubur menjadi masa lalu
aku bisa saja membongkarnya kembali, dan menaruhmu menjadi boneka tidurku

tapi dunia nampak semakin luas..
dan kehidupan semakin mendalam...
jalan-jalan sempit berjabang-cabang
dan ak bisa memilih yang aku suka

betapa enaknya...

:)


Labels: puisi
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Footer