HTML tutorial
varihsovy.com
  • About
  • Get inspired
    • Traveling
    • Culinary
    • Fun
    • Film
  • Mine !
    • Family
    • Opinion
    • Books
    • The Spirit
  • Contact Us
    Instagram Twitter Google+ Facebook Linkedin
    close

Ilmu Lingkungan (Pengenalan)

Ilmu Lingkungan


Pengertian
Ilmu lingkungan atau dalam bahasa Inggris disebut Environmental Science adalah cabang ilmu dari social science dan natural science yang mempelajari tentang hubungan dan interaksi antara manusia, unsur fisik dan biotik (Tandjung, 1994). Ada tiga unsur pokok dari lingkungan: (1) Manusia, (2) Material fisik non hayat, (3) unsur-unsur kehidupan yang merupakan kajian umum dari cabang ilmu biologi.

Batasan Studi
Unsur manusia dalam ilmu lingkungan dibagi dalam dua pokok bahasan, adaptasi fisik (tentang tubuh biologis manusia) dan adaptasi behaviour atau adaptasi tingkah laku manusia. Unsur fisik yang dikaji dalam ilmu lingkungan meliputi tiga aspek utama, unsur tanah atau daratan terutama masalah geomorfologi, unsur udara atau angkasa terutama tentang klimatologi, unsur air terutama menyangkut hidrologi. Dalam kajian biotik, kajian ilmu lingkungan lebih menekankan pada ekologi, yang lebih membobotkan pada tingkat komunitas (kumpulan individu sejenis), ekosistem (bermacam individu dalam satu wilayah unik) hingga ke tingkat biosfire yang meliputi interaksi antar ekosistem dalam ecoregion, objek dari kajian biotik meliputi hewan, tumbuhan dan mikrobia sevara umum.

Adaptasi Manusia Dan Ilmu Lingkungan
Dalam ilmu lingkungan manusia dipandang sebagai bagian integral dari alam, namun demikian memiliki peran penting yang signifikan atas interaksi antar elemen lingkungan. Pikiran (mind) manusia membedakah tingkat adaptasinya terhadap alam, oleh karena itu kajian tentang dinamika lingkungan alam sangat terkait dengan manusia. Beberapa pakar naturalis menganggap manusia berada di luar pembahasan ilmu lingkungan, namun pada kenyataannya kondisi lingkungan alam tidak bisa dipisahkan oleh keputusan-keputusan sejarah yang diambil oleh manusia, terlebih setelah datangnya era pencerahan dan industri.

Pembahasan manusia juga meliputi adaptasi tubuhnya, kondisi-kondisi lingkungan yang berbeda menciptakan appearance atau kenampakan tubuh yang berbeda termasuk fungsi-fungsi maksimalnya. Jantung orang-orang pegunungan Andes lebih besar dari orang pantai kebanyakan, dan haemoglobin pada darah merah memiliki jumlah yang khas berbeda dengan kebanyakan orang. Perbedaan fisik lainnya nampaknya telah menciptakan suku, ras, dan bangsa yang berbeda-beda.

Dalam ilmu lingkungan, adaptasi tingkah laku dianggap bagian penting yang menghubungkan manusia dengan lingkungannya. Adaptasi dipercaya telah menurunkan keputusan-keputusan unik yang diciptakan oleh individu atau kelompok tertentu, adaptasi menciptakan nilai-nilai khusus pada wilayah dengan kelompok tertentu, adaptasi dalam ilmu lingkungan bahkan diyakini telah menciptakan nilai-nilai seni, gaya hidup, ideologi, moral serta kepercayaan dan agama. Dasar-dasar adaptasi lingkungan sangat menentukan suatu identitas individu atau komunitas, pada gilirannya lingkungan menjadi salah satu penentu utama berdirinya moral, nilai, identitas, tujuan, dan keyakinan keluarga, kelompok serta bangsa.

Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan
Ekologi yang merupakan kajian utama makro biologi pada tingkatan individu hingga biosfir merupakan kajian utama dari Ilmu Lingkungan. Hal ini karene ekologi sangat terkain erat antara elemen-eleman biotik dalam kajian ilmu lingkungan dengan lingkungan sekitarnya. Ada banyak pengertian tentang ekologi, satu diantaranya yang dianggap paling kuat dan terbaru menjelaskan bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari analisis dinamika dan interaksi  yang menentukan frekuensi dan keberadaan suatu spesies (Krebs, 2009).

Pengertian Ekologi menurut Krebs menentukan batasan dan ketajaman analisis tentang ekologi dalam ilmu ;ingkungan. Secara jelas ekologi membatasi kajiannya pada masalah mikrobiologi (tingkatan dibawah spesies) dan lebih menitik beratkan pada analisis interaksi yang menentukan keberadaan dan jumlah-jumlah yang unik dalam suatu wilayah kajian spesies. Dalam ekologi kepercayaan bahwa alam bersifat berimbang namun dinamis menjadi tolok ukur utama, oleh karenanya kajian ekologi yang cenderung pada analisis relasi terutama antara hewan, tumbuhan atau mikrobia dengan alam yang bersifat dinamis menciptakan hasil-hasil studi ilmu lingkungan terus mengalami pembaharuan.

Ekoregion Sebagai Kunci Pendekatan Ilmu Lingkungan
Lingkungan dan seisinya berinteraksi melalui kaidah-kaidah keruangan. Karenanya ilmu geografi menjadi bagian terpenting dalam alat analisis ilmu lingkungan. Kajian ilmu lingkungan fisik menyangkut dinamika fisik dari alam menjadikan ilmu lingkungan memiliki pengertian keruangan disetiap kajiannya. Geomorfologi yang menyangkut sejarah, unsur, dinamika, kenampakan visual saat ini merupakan kajian yang nyata dalam ilmu lingkungan. Selain itu interaksi dalam Landscape Ecology atau Bentang Ekologi merupakan batasan keruangan yang menjadikan interaksi lingkungan memiliki keunikan pada waktu dan tempat. Unsur hidrologi, siklus materi, dinamika geologi merupakan bagian yang tak terpisahkan untuk mempelajari masalah-masalah lingkungan dan mencari solusi-solusi sesuai dengan ruang dan waktu yang tepat.

Ilmu Lingkungan Untuk Mencari Solusi Dari Masalah Interaksi Manusia
Masalah ilmu lingkungan adalah masalah yang lebih banyak ditimbulkan karena apa yang ada di pikiran manusia tentang interaksinya terhadap lingkungan. Dinamika faktor fisik dan biotik pada alam ini tidak merupakan masalah apabila tidak ada unsur-unsur manusia yang menyebabkan atau yang diakibatkan dalam proses tersebut. Kejadian alam seperti tsunami, badai, kekeringan,  kebakaran hutan dan bahkan kepunahan spesies besar-besaran dalam ilmu lingkungan dianggap bukan masalah sama sekali dalam kajian ilmu lingkungan sepanjang tidak ada unsur manusia dari proses awal hingga dampaknya. Tsunami adalah proses alami pergeseran lempeng bumi selama bermilyar tahun, badai dan kekeringan merupakan fenomena iklim yang sudah ada sejak bumi ini dibentuk, kebakaran hutan merupakan proses suksesi alami dari keseimbangan karbon dan elemen-elemen lain ekosistem, kepunahan spesies terjadi sejak berpuluh juta tahun, bahkan bumi ini pernah kehilangan 90 % spesiesnya pada waktu yang hampir serempak sebelum adanya manusia modern.

Oleh karena itu untuk memisahkan ilmu lingkungan dari cabang ilmu lain seperti biologi, ekologi murni, geologi, klimatologi, hidrologi, hukum, politik, sosiologi, agama, seni dan lain-lain. Ilmu lingkungan lebih mempelajari faktor interaksi yang 'harus' terkait oleh tiga faktor utama pembentuk kajian ilmu lingkungan ; manusia, fisik dan biotik. Satu faktor seperti biotik saja, atau hanya dua faktor diantara ketiganya, tidak dipandang sebagai kajian ilmu lingkungan secara utuh.
Labels: Biotik, Ekologi Manusia, Fisik, Ilmu Lingkungan, Kemanusiaan, Kenyataan, Lingkungan
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Footer