Hari hari dan bulan bulan.
Seperti bebintang dan cakrawala.
Senja dan gelap, lalu fajar.
Payung payung dan butiran hujan.
Kelokan sungai dan bebatuan.
*
Aku pernah berlayar untuk pergi dan pulang.
Aku pernah mendaki untuk naik dan turun.
Aku pernah marah sesekali.
Dan pernah kecewa sesekali.
Pernah melalui rasa sepi dan sendiri.
*
Ada pekerjaan yang tak sempat selesai.
Ada yang tuntas dam berakhir manis.
Ada remah-remah yang terhanyut entah kemana.
Ada yang ku rawat dan ku puja puja.
*
Apalah kehidupan ini bagi yang sering takut.
Apalah kehidupan ini bagi yang tidak percaya.
Apalah arti kematian bagi yang tidak mimiliki apapun.
Bagi orang orang yang tidak pernah mengacungjan jarinya.
*
Gerbong yang penuh menjelang jam pulang.
Lenggok bayangan di kamar yang bisu.
Menghitung biri biri, atau berhitung detik detik kencang.
Panah yang melesat dan menikam .
Seonggok kematian dan sebuah kelahiran baru.
*
Ranting yang mati lalu mengering.
Ada bibit bibit yang bercambah.
Ada tanah basah sehabis hujan.
Fatamorgana pada gunduk pasir panas.
*
Anak anak menunggu makanan kenyang.
Beberapa sisir tempe dan kerupuk.
Sambal dari beberapa cabai dan garam.
Sebuah petah sempit 3x3 untuk tujuh orang.
*
Aku menunggu di peron.
Menunggu mu datang untuk pergi.
Aku tersenyum lalu terdiam.
Waktu tidak bisa membunuh rindu.
*
Bebatuan yang gemertak di aliran sungai.
Ada kekang mengikat di leher.
Tak ada yang bisa pergi tapi tak pula tinggal.
Khayalanku melayang lalu tersapu awan.
*
Orang orang bergembira dalam pantulkan kesedihan.
Orang orang yang berduka dari sumber kebahagiaan.
Ada persahabatan dari pengkhianatan.
Selalu ada cinta dalam kebencian.
*
Ketika layar perahu telah tersibak.
Nahkoda dan kelasi sibuk kepalang.
Ombaknya besar atau kecil sauh telah diangkat.
Perahu melaju tapi gelombang mengajak mundur.
Seandainya menerjang karang, toh cerita belum berakhir.
*
Perempuan perempuan bernyanyi himne.
Suami dan anak-anak mudanya tewas dalam perang.
Dari raja yang menabuh genderang.
Dari peristiwa yang terkait seonggok harga diri.
*
Apalah artinya harga diri?
*
Ada kesatria yang dilahirkan.
Para pahlawan yang mati di medan laga.
Ada yang kalah ada yang menang
Para pecundang, hipokrit toh tetap hidup.
*
Angin, bawalah salam ku pada mereka yang terpojokkan.
Ombak, bawalah pesanku pada perahu karam yang terlupakan.
Cahaya, berikan tanda pada jiwa jiwa yang fana.
Ingin sekali menyeka air mati, untuk mereka yang malu bercerita.
*
Pukulan palu pada paku.
Toa dari ibu ibu majlis taklim berkutbah.
Bergalon air dan tabung gas, dinaikkan dan diturunkan.
Anak anak berteriak girang mengeja dunia.
*
Hati manusia tidak pernah menipu dan tertipu.
Hanya hasrat yang sering menodai dan dinodai.
Jiwa besar ditempa oleh kepedihan dan keterasingan.
Kekuatan terkokoh lahir dari kebijaksanaan.
*
Ilalang ilang yang bergoyang.
Tanah aluvial dari abu gunung berapi.
Terik di siang bolong.
Dan hati mu masih kecil untuk memahami kengerian.
*
Cakrawala dipenuhi butiran bintang.
Beberapa meteor menggores luka.
Cakrawala menopang langit dan membiarkan ia tertindih.
Cakrawal digencet langit dan bumi.
Dan orang cuma percaya engkau hanyalah maya.
Semenjak mereka percaya jika bumi ini bulat.
*
"Dan yang tidak ada bukan berarti tak akan pernah ada".
*